Selasa, 02 Februari 2010

Gilang, Awal Kelahirannya

Malam itu, sesuai dengan janji yang telah disepakati dengan dokter kandungan, kami, pergi untuk memeriksakan kembali, kontrol rutin untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan. Menurut perhitungan medis sebelumnya, perkiraan janin akan lahir pada tanggal 20 April 2009, lantas mundur lagi menjadi tanggal 29 April 2009, tepat pada, malam ini. Setelah dilakukan diagnosa dan USG, dokter mengatakan bahwa kondisi janin dan kandungan bagus tidak ada hal yang mengkhawatirkan. Dan dokter mengatakan, "tunggu saja saatnya nanti kalau sampai tanggal 7 Mei belum lahir baru nanti kita lakukan tindakan".

Dan akhirnya, pada tanggal 30 April 2009 pada jam 1 dini hari, ada sebercak darah yang keluar dan itu kami yakini sebagai tanda dari sebuah proses kelahiran. Betapa senang dan bahagianya kami sehingga itu membuat kami terus-terusan begadang karena tidak bisa tidur menanti kelahiran sang buah hati.

Pagi sekitar jam 09 pagi, dengan berjalan kaki kami datang ke Rumah Bersalin yang jaraknya memang tidak jauh dari rumah kami. Dan bidan yang menangani mengatakan, "sudah bukaan 1, masih lama buat istirahat saja". Dan kami pun kembali pulang ke rumah. Melihat ketika sedang terjadi kontraksi, sungguh rasanya tak kuasa hati ini menahan haru, benar-benar perjuangan yang luar biasa bagi seorang ibu.

Sore hari, sesuai dengan anjuran bidan, kami kembali ke Rumah Bersalin untuk melihat kembali kondisi bukaan jalan lahir. Duh, kok lama banget ya padahal rasanya sudah merintih-rintih menahan sakit dan perih namun bidan mengatakan bukaan masih tetap sama, artinya belum ada perkembangan. Kembali hati ini gelisah, rasanya tak sanggup untuk merasakan kontraksi dasyat lebih lama lagi.

Hingga keesokan harinya, sekitar pukul 10 pagi kami kembali ke Rumah Bersalin, dan alhamdulillah, bukaan jalam lahir sudah semakin lebar dan menurut prediksi janin akan lahir antara sekitar pukul 13.00 sampai 15.00 wib. Sekali lagi prediksi hanyalah perkiraan semata karena hingga pukul 15.00 lewat janin belum juga keluar hingga bidan merujuk kami ke rumah sakit dengan pertimbangan kalau terjadi operasi biar cepat tertangani. Astaghfirulloh....

Semakin cemas hati kami, bermacam pikiran menghantui kami, maklum ini adalah kelahiran anak pertama. pukul17.00 kami sampai di Rumah Sakit GriyaHusada dan begitu sampai kami tidak langsung mendapat penanganan sehingga itu menambah rasa panik dan kegelisahan kami. Kami benar-benar khawatir.

Dan alhamdulillah, tepat pada tanggal 3 Mei 2009 pukul 19.30 wib terlahirlah buah hati kami seorang laki-laki dengan berat 3,5 kg dan panjang 50 cm. Duh Gusti, betapa bahagia hati ini, telah engkau anugerahi kami dengan karunia yang luar biasa besar ini, menangis hati ini, dan segera tertunduk luruh dalam kekhusyukan untuk mengucapkan syukur yang tak terhingga atas semua anugerah yang telah Engkau berikan kepada kami. Dan anak itu kami beri nama Muhammad Gilang Cahaya Rabbani, cahaya terang dari Tuhan, semoga kelak ia bisa menjadi cahaya bagi semesta, menjadi muslim yang kaffah untuk kemakmuran alam semesta. Ya Illahi Robb kabulkanlah harapan kami ini. amin...

Gilang Cahaya Rabbani

Gilang...
engkaulah anugerah terindah itu
kehadiranmu adalah cahaya bagi kehidupan kami
kehadiranmu adalah hujan bagi kemarau hati kami,
embun yang senantiasa menyejukkan hati kami

gilang...
senyummu adalah obat bagi duka kami
tangismu adalah nyanyian jiwa bagi kesabaran kami

gilang...
bukan selatan bukan utara
tidak juga timur ataupun barat
jiwamu ada di tengah-tengah jiwa kami
yang akan membuat tegak kami berdiri

gilang...
tak akan kuperkenankan
cahayamu redup sedetik pun
sebelum cahayamu
memberi kehidupan bagi semesta

gilang...
dengarkan ini,
harapan dari ayah bundamu...